Pontianak (Suara Landak) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Barat, KHM Basri HAR, angkat bicara terkait dugaan keberadaan aliran menyimpang di Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang. Ia menegaskan pentingnya proses klarifikasi dan pengkajian secara menyeluruh sebelum menetapkan status terhadap ajaran tersebut.Potret Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Barat, KHM Basri HAR.SUARALANDAK/SK
“Saya sudah minta MUI Ketapang untuk menindaklanjuti. Mereka sudah berkoordinasi dan nantinya tim gabungan dari MUI Ketapang, PAKEM, dan Kementerian Agama akan turun langsung ke Sandai. Pihak Kecamatan akan memfasilitasi proses klarifikasi ini,” ujar KHM Basri HAR saat dikonfirmasi pada Jumat malam (25/4/2025).
Tim dari MUI Kabupaten Ketapang dijadwalkan akan melakukan investigasi lapangan pada 29 April 2025. Ketua MUI Kalbar menekankan bahwa penanganan kasus ini harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan mengedepankan prinsip tabayyun atau verifikasi mendalam.
“Kalau memang benar ada pengakuan kenabian atau penyimpangan dari rukun Islam, maka itu sudah jelas termasuk ajaran sesat. Karena bagi umat Islam, nabi terakhir adalah Nabi Muhammad SAW. Jadi, kalau ada yang mengaku nabi, itu sudah jelas keluar dari akidah Islam,” tegas Basri.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa laporan yang beredar masih bersifat awal dan belum dapat disimpulkan tanpa melalui proses klarifikasi langsung dari pihak yang dilaporkan.
“Itu baru laporan. Kita tidak bisa langsung percaya. Harus dilacak, ditelusuri, dan diklarifikasi. Banyak hal yang harus dikaji secara objektif,” jelasnya.
MUI Kalbar hingga saat ini belum mengambil tindakan langsung, karena penanganan masih berada di tingkat MUI Kecamatan dan Kabupaten. Namun, pihaknya menyatakan siap menindaklanjuti jika laporan resmi masuk ke tingkat provinsi.
“Kalau nanti laporannya masuk ke provinsi, tentu akan langsung kami tindaklanjuti,” tambahnya.
KHM Basri HAR juga mengimbau umat Islam di Kalimantan Barat agar tetap berpegang teguh pada ajaran Islam yang sahih dan tidak mudah terpengaruh dengan ajaran-ajaran baru yang menyimpang.
“Kita harap umat Islam tetap istiqamah dengan apa yang sudah diajarkan Rasulullah. Pegangan kita adalah Al-Qur’an dan hadis sahih. Jangan mudah terprovokasi oleh ajaran baru yang bertentangan dengan dasar-dasar Islam,” pesannya.[SK]