|

Streaming Radio Suara Landak

Langsat Punggur dan Durian Mendominasi Komoditas Unggulan Awal 2025 di Bandara Supadio

Petugas Satuan Pelayanan Karantina Bandara Supadio saat memeriksa buah durian yang menjadi unggulan Kalbar untuk diekspor keluar daerah, Senin (6/1/2024).SUARALANDAK/SK
Kubu Raya (Suara Landak) – Awal tahun 2025 menjadi momentum gemilang bagi komoditas lokal Kalimantan Barat. Satuan Pelayanan Karantina Bandara Supadio mencatat langsat Punggur dan durian sebagai komoditas unggulan dengan volume pengiriman mencapai lebih dari 25 ribu kilogram.

“Langsat Punggur dan durian mendominasi dengan lebih dari 30 sertifikat pengeluaran dan total volume mencapai 25.000 kilogram lebih,” ujar Noval Isnaeni, Penanggung Jawab Satuan Pelayanan Karantina Bandara Supadio, Senin (6/1/2025).

Tak hanya langsat dan durian, sarang burung walet (SBW) terus menunjukkan potensinya sebagai salah satu komoditas unggulan Kalbar. Pada awal tahun ini, volume pengiriman SBW melalui Bandara Supadio mencapai 5.000 kilogram, dengan tujuan utama pengolahan di Jawa sebelum diekspor ke Tiongkok.

“SBW dari Kalbar memiliki kualitas unggul dan terus berkontribusi terhadap perekonomian daerah. Setelah diproses di Jawa, produk ini diekspor ke pasar internasional,” tambah Noval.

Sektor perikanan juga memberikan kontribusi besar. Komoditas seperti ikan arwana super red dan kepiting bakau menjadi andalan ekspor Kalbar. Produk-produk ini dikirim dari Bandara Supadio ke Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, sebelum diterbangkan ke berbagai negara.

“Arwana super red adalah salah satu kebanggaan Kalbar yang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar internasional, terutama Asia,” jelas Noval.

Keberhasilan distribusi komoditas ini tak lepas dari peran aktif Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kalimantan Barat.

“Kami memastikan semua komoditas bebas dari HPHK (Hama Penyakit Hewan Karantina), HPIK (Hama Penyakit Ikan Karantina), dan OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina) melalui sertifikasi kesehatan. Dengan ini, produk-produk unggulan Kalbar dapat diterima di daerah atau negara tujuan tanpa hambatan,” tutur Noval.

Peningkatan volume ekspor langsat, durian, SBW, serta produk perikanan mencerminkan daya saing komoditas Kalbar yang semakin baik. Langkah ini diharapkan dapat terus berlanjut, memperkuat perekonomian daerah, dan membuka peluang pasar yang lebih luas di tingkat nasional maupun internasional.

Kalbar optimis bahwa tahun 2025 akan menjadi tonggak keberhasilan dalam mengangkat komoditas lokal ke panggung global.[SK]

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini