|

Streaming Radio Suara Landak

Dinkes Kalbar Gencarkan Penanganan dan Edukasi Bahaya Tali Kawat Layangan

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Erna dr Yulianti.SUARALANDAK/SK
Pontianak  (Suara Landak) – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Erna Yuliyanti, mengungkapkan sejumlah langkah yang telah diambil untuk mengatasi permasalahan korban luka akibat tali kawat layangan. Berbagai upaya ini bertujuan untuk mengurangi insiden serta meningkatkan kesadaran masyarakat.

“Ada beberapa langkah yang sudah dilakukan Dinas Kesehatan untuk menangani permasalahan ini,” ujar Erna dalam wawancara via WhatsApp, Kamis (9/1/2024).

Menurut Erna, edukasi menjadi salah satu fokus utama. Dinas Kesehatan secara aktif menggelar kampanye dan sosialisasi mengenai bahaya penggunaan tali kawat pada layangan, bekerja sama dengan pihak kepolisian dan Satpol PP untuk pengawasan.

“Langkah yang kami lakukan adalah memberikan kampanye dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan pihak keamanan seperti kepolisian dan Satpol PP untuk mengawasi agar kasus serupa tidak terulang,” kata Erna.

Untuk penanganan langsung, Dinas Kesehatan telah memastikan kesiapan layanan kesehatan darurat di berbagai fasilitas kesehatan. Protokol khusus juga telah disusun untuk menangani korban cedera akibat tali kawat layangan.

“Kami telah menyediakan layanan kesehatan darurat yang memadai untuk menangani korban luka akibat layangan. Selain itu, kami juga menyusun protokol penanganan cedera akibat layangan serta mempersiapkan tenaga medis yang siap menangani kasus tersebut,” jelas Erna.

Erna berharap langkah-langkah yang diambil dapat menekan angka kejadian luka akibat tali kawat layangan. Selain itu, pihaknya juga terus mendorong masyarakat untuk menghindari penggunaan tali kawat yang berbahaya demi keselamatan bersama.

“Penanganan ini diharapkan dapat mengurangi angka kejadian luka akibat tali kawat layangan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penggunaan tali kawat pada layangan,” tambahnya.

Penggunaan tali kawat layangan yang kerap menimbulkan insiden serius memang menjadi perhatian utama di Kalimantan Barat. Diharapkan, kolaborasi lintas sektor dan edukasi yang masif dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi masyarakat.[SK]

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini