|

Streaming Radio Suara Landak

Pererat Rumpun Melayu, Perwaris Malaysia Kunjungi MABM Singkawang

Penari menampilkan tarian Tidayu saat menyambut tamu resmi di halaman Balai Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Senin (30/1/2023). Tarian Tidayu melambangkan persatuan tiga suku utama yaitu Tionghoa, Dayak, Melayu yang saling hidup rukun berdampingan dan dikreasikan menjadi suatu tarian khas Kalimantan Barat./Suara Kalbar

Singkawang (Suara Landak) – Persatuan Warga Islam Saribas (Perwaris) dari Malaysia melakukan kunjungan persaudaraan ke Dewan Pimpinan Daerah Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Singkawang, Kalimantan Barat, pada Jumat (13/12/2024). Kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan antarbangsa serumpun Melayu dan memperkokoh persatuan umat Islam di dua negara.

Acara berlangsung di Rumah Adat Melayu Balai Serumpun Singkawang, diiringi berbagai hiburan khas Melayu yang mencerminkan budaya dan tradisi yang sama di kedua wilayah.

Pengerus Perwaris Malaysia, Prof. Madya Dr. Bolhan B. Buldeng, menekankan pentingnya silaturahmi antara masyarakat Melayu sebagai bagian dari satu rumpun besar yang terikat oleh sejarah dan akar budaya.

“Kita di Pulau Borneo, khususnya Melayu, adalah satu rumpun yang amat rapat, berdasarkan kajian sejarah yang telah dilakukan. Walaupun jarak memisahkan, hati kita tetap bersama,” ungkap Bolhan.

Ia juga menyoroti pentingnya persatuan dalam menghadapi tantangan global, khususnya bagi umat Islam.

“Tidak ada batas bagi kita sebagai sesama Muslim dan Melayu. Kita seakidah, sebangsa, dan seagama. Persatuan ini harus terus dipelihara untuk mempertahankan marwah Melayu dan Islam,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Bolhan menyebut bahwa Perwaris juga berfokus pada pengembangan pendidikan sebagai cara meningkatkan kualitas generasi muda Melayu dan Islam di Sarawak, Malaysia.

“Kami menjalankan program pendidikan untuk memastikan umat Melayu dan Islam memiliki keunggulan setara dengan bangsa lain,” ujarnya.

Ketua DPD MABM Singkawang, Asmadi, menyambut hangat kunjungan dari Perwaris Malaysia, menyebutnya sebagai momen bersejarah yang menunjukkan kuatnya hubungan persaudaraan antarbangsa serumpun.

“Dalam sejarah, kita adalah satu rumpun dan satu kesatuan. Melayu identik dengan Islam, sehingga acuan hidup kita adalah Alquran dan Hadits,” kata Asmadi.

Ia menegaskan pentingnya silaturahmi sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW, yang diyakini membawa keberkahan, memperpanjang usia, dan menolak bala.

“Dengan kedatangan Perwaris, keluarga Melayu semakin bertambah. Tugas kita kini adalah membawa nilai-nilai ini ke tingkat internasional untuk memajukan kemakmuran bersama,” tambahnya.

Kegiatan ini bukan hanya memperkuat hubungan budaya, tetapi juga menjadi momentum untuk menegaskan komitmen kedua pihak dalam melestarikan nilai-nilai Melayu dan Islam.

Kolaborasi seperti ini diharapkan menjadi langkah awal bagi hubungan yang lebih erat antara masyarakat Melayu di Indonesia dan Malaysia, sekaligus menjadi teladan bagi bangsa lain dalam membangun persatuan yang berlandaskan budaya dan agama.[SK]

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini