|

Streaming Radio Suara Landak

OJK Kalimantan Barat Ingatkan Masyarakat Waspada Penipuan Berkedok Petugas Pajak

Kepala OJK Kalimantan Barat, Rohma Hidayati./Suara Kalbar

Pontianak (Suara Landak)– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Barat mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan petugas pajak. Penipuan ini biasanya dilakukan melalui aplikasi pesan singkat seperti WhatsApp dengan tujuan mencuri data pribadi korban.

Kepala OJK Kalimantan Barat, Rohma Hidayati, menjelaskan bahwa pelaku sering memanfaatkan tingginya ketergantungan masyarakat terhadap data pribadi untuk melancarkan aksinya.

“Penipuan ini kerap dilakukan dengan cara mencuri data pribadi korban, yang kemudian disalahgunakan untuk kepentingan tertentu,” jelas Rohma.

Ia menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat dalam memberikan informasi pribadi, terutama saat mengisi data di berbagai institusi atau kegiatan yang sifatnya terbuka. “Banyak yang menganggap data pribadi sangat penting, tetapi kurang hati-hati saat mengisinya. Ini menjadi celah kebocoran data,” tambahnya.

OJK Kalimantan Barat berencana untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya perlindungan data pribadi. Langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang.

“OJK akan melaksanakan edukasi secara menyeluruh agar masyarakat lebih sadar dan terlindungi dari berbagai modus penipuan,” ungkap Rohma.

Selain itu, OJK mengajak masyarakat untuk lebih selektif dan tidak mudah percaya terhadap permintaan data pribadi, terutama melalui pesan singkat atau aplikasi yang tidak resmi.

Rohma juga menyampaikan bahwa pengaduan masyarakat, termasuk yang berkaitan dengan perbankan, menjadi perhatian serius OJK. “Kami akan mendalami setiap pengaduan yang masuk, termasuk masukan dari media. Ini merupakan komitmen OJK untuk meningkatkan pengawasan dan menciptakan sektor keuangan yang aman,” tuturnya.

OJK mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan segala bentuk dugaan penipuan atau penyalahgunaan data kepada pihak berwenang. Dengan langkah ini, diharapkan risiko kebocoran data dan penipuan di sektor keuangan dapat diminimalkan.

“Dengan sinergi antara masyarakat, OJK, dan institusi terkait, kita dapat menciptakan ekosistem keuangan yang lebih sehat dan aman bagi semua,” pungkas Rohma.

Di era digital saat ini, perlindungan data pribadi menjadi hal yang sangat krusial. Masyarakat diharapkan semakin waspada terhadap modus penipuan yang terus berkembang, terutama yang menyasar celah-celah keamanan data. Dengan kerja sama semua pihak, kepercayaan terhadap sektor keuangan diharapkan terus terjaga.[SK]

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini