|

Streaming Radio Suara Landak

81 Kebakaran Sepanjang 2024 di Kubu Raya: Sumber Air Minim Jadi Kendala

Salah satu kebakaran sejumlah rumah di kawasan padat penduduk Desa Parit Baru Kecamatan Sungai Raya beberapa waktu lalu./Suara Kalbar

Kubu Raya (Suara Landak) – Musibah kebakaran masih menjadi ancaman serius di wilayah Kubu Raya, terutama di kawasan padat penduduk. Sepanjang 2024, tercatat sebanyak 81 bangunan terbakar, termasuk ruko, gudang, dan rumah pribadi. Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Kakap menjadi wilayah dengan angka kebakaran tertinggi.

Kabid Pemadam Kebakaran BPBD Kubu Raya, Sulistiono, menyebutkan bahwa tingginya risiko kebakaran di kawasan padat penduduk menjadi perhatian utama.

“Semakin padat kawasan permukiman warga, maka semakin rentan terjadi kebakaran. Dua kecamatan tersebut, Sungai Raya dan Sungai Kakap, memiliki kasus kebakaran yang cukup tinggi,” ujar Sulistiono, Rabu (18/12/2024).

Sulistiono menjelaskan bahwa kendala utama dalam proses pemadaman adalah minimnya sumber air di sekitar lokasi kebakaran. Hal ini diperparah oleh instalasi parit di perumahan yang tidak memadai.

“Banyak perumahan modern saat ini tidak menyediakan sumber air yang cukup. Ketika terjadi kebakaran, kami kesulitan mendapatkan pasokan air, sehingga pemadaman memakan waktu lebih lama,” katanya.

Selain itu, ruang gerak yang terbatas di kawasan padat penduduk semakin mempersulit tugas tim pemadam kebakaran. Kondisi ini juga berlaku saat kebakaran melanda hutan dan lahan, yang sering kali terjadi di wilayah Kubu Raya.

Menghadapi berbagai kendala tersebut, Sulistiono mengungkapkan rencana untuk meningkatkan koordinasi dengan pengembang perumahan. Salah satu solusi yang diusulkan adalah pembangunan embung atau sumber air cadangan di setiap kawasan perumahan.

“Kedepannya, kami akan berkoordinasi dengan pihak pengembang perumahan agar menyediakan embung. Ini penting untuk membantu proses pemadaman, baik saat kebakaran bangunan maupun kebakaran lahan,” jelasnya.

BPBD Kubu Raya juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di musim kemarau atau di kawasan yang rentan. Sulistiono menegaskan pentingnya menjaga instalasi listrik, tidak meninggalkan api menyala tanpa pengawasan, serta mematuhi prosedur keamanan di kawasan padat penduduk.

“Kesadaran masyarakat menjadi kunci utama untuk mencegah kebakaran. Kami harap semua pihak bisa lebih peduli terhadap keselamatan di lingkungan masing-masing,” tutupnya.

Musibah kebakaran ini menjadi peringatan bahwa pengelolaan kawasan permukiman, termasuk penyediaan sumber air yang memadai, adalah langkah penting dalam mengurangi risiko kebakaran di Kubu Raya.[SK]

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini