|

Streaming Radio Suara Landak

Menteri Pertanian Kunjungi Kalbar: Optimalkan Lahan dan Cetak Sawah untuk Swasembada Pangan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Penjabat Gubernur Kalimantan Barat Harisson, Kapolda Kalbar, dan Pangdam XII/Tanjungpura dalam konferensi pers usai rapat koordinasi optimalisasi lahan dan cetak sawah di Kalimantan Barat, Kamis (21/11/2024)./Suara Kalbar
Pontianak (Suara Landak) – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Gubernur Kalimantan Barat dalam rangka rapat koordinasi optimalisasi lahan dan cetak sawah rakyat. Kehadirannya disambut hangat oleh Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, beserta jajaran pemerintah daerah.

Dalam sambutannya, Harisson mengungkapkan rasa bangga atas kunjungan Menteri Pertanian sekaligus menyampaikan harapan besar dari program optimalisasi lahan dan cetak sawah baru untuk meningkatkan produksi pangan nasional.

“Saya merasa bangga dan bahagia sekali Bapak Menteri bisa berkunjung ke Kalimantan Barat. Program ini menjadi langkah strategis untuk mengoptimalkan lahan yang ada, meningkatkan produktivitas, dan membuka lahan baru. Ini sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan,” ujar Harisson.

Kalbar Raih Peringkat Kedua Nasional

Harisson juga menyampaikan capaian membanggakan Kalimantan Barat dalam optimalisasi lahan pertanian. Berdasarkan laporan terbaru dari Kementerian Pertanian, Kalimantan Barat menduduki peringkat kedua secara nasional dalam perluasan area tanam (PAT).

“Dari target 39.153 hektare, kita berhasil mencapai 112.396 hektare, atau 105,67% dari target nasional. Ini menunjukkan kerja keras semua pihak, termasuk petani dan pemerintah daerah, dalam mendukung upaya swasembada pangan,” jelasnya.

Kalbar Berpotensi Jadi Eksportir

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan apresiasinya atas kinerja Kalimantan Barat dalam pengelolaan lahan dan peningkatan produksi pangan. Ia optimistis bahwa Kalimantan Barat memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu daerah penghasil pangan utama di Indonesia, bahkan berkontribusi pada ekspor ke luar negeri.

“Potensi Kalimantan Barat luar biasa. Sawah kita ada 240.000 hektare dan padi gogo mencapai 300.000 hektare. Jika digarap maksimal pada tahun 2025, mimpi kita menjadi eksportir pangan akan terwujud,” kata Andi Amran.

Menteri Pertanian juga mendorong kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk aparat keamanan dan pemerintah daerah, untuk mendukung program ini.

“Insyaallah, Kalimantan Barat dapat menjadi salah satu daerah yang melakukan ekspor pangan ke negara tetangga seperti Malaysia. Saya berharap ini terus dikoordinasikan dengan baik, karena potensi ini tidak hanya untuk Kalimantan Barat, tapi untuk Indonesia,” tutupnya.

Dukungan dan Harapan

Kunjungan Menteri Pertanian ini diharapkan menjadi momentum untuk mendorong pertanian di Kalimantan Barat ke arah yang lebih maju. Dengan pengelolaan optimal dan dukungan semua pihak, provinsi ini diharapkan dapat menjadi salah satu kekuatan utama dalam mewujudkan swasembada pangan nasional sekaligus membuka peluang di pasar internasional. [SK] 

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini