“Gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif. Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, dapat dikategorikan sebagai gempa bumi dangkal,” ujar Wawan.
Gempa yang terjadi cukup dirasakan di wilayah Kendawangan dengan intensitas II-III MMI, atau getaran yang cukup nyata dirasakan dalam rumah, seperti getaran truk yang melintas. Namun, hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa tersebut.
Wawan menambahkan bahwa berdasarkan laporan BMKG, getaran gempa hanya berlangsung sekitar enam detik, dan hingga pukul 21.10 WIB, belum ada aktivitas gempa susulan yang terpantau.
“Setelah gempa utama, hingga kini tidak ada laporan aktivitas gempa susulan. Kami juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” terang Wawan.
BMKG juga mengingatkan agar masyarakat hanya mempercayai informasi terkait gempa yang disampaikan melalui kanal komunikasi resmi yang terverifikasi. Wawan menegaskan, meskipun sudah terjadi beberapa kali gempa di Kalimantan Barat, masyarakat diharapkan untuk tidak panik dan tidak termakan isu hoaks yang beredar.
“Terhitung ada delapan kali gempa yang terjadi di Kalbar, namun kami pastikan tidak ada bahaya lebih lanjut. Tetap tenang dan percayakan informasi kepada BMKG,” tutupnya. [SK]