Mempawah (Suara Landak) - Dalam dinamika kontestasi politik Pilkada Mempawah 2024, muncul tuduhan bahwa Raja Mempawah XIII, Mardan Adijaya, dan Bukhori, mantan anggota DPRD Mempawah dua periode, adalah “calon titipan” yang dikendalikan oleh pihak tertentu. Tuduhan ini segera memicu sorotan tajam dari berbagai pihak, terutama mengingat posisi keduanya yang dinilai memiliki integritas dan legitimasi yang kuat di mata masyarakat.
Raja Mardan Adijaya, yang juga merupakan calon Bupati Mempawah nomor urut 1, langsung menanggapi tuduhan tersebut dengan tegas. Sebagai seorang pemimpin adat, ia menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan integritas. Tuduhan yang diarahkan kepadanya dianggap sepenuhnya salah dan tidak masuk akal.
“Sebagai seorang pemimpin adat, kehormatan dan integritas adalah hal yang paling utama bagi saya. Tuduhan bahwa saya adalah ‘calon titipan’ jelas keliru dan tidak masuk akal. Saya berdiri di sini untuk melayani masyarakat, bukan kepentingan segelintir pihak,” ujar Raja Mardan, Kamis (10/10/2024).
Mardan Adijaya merupakan sosok dengan legitimasi adat dan kultural yang kuat sebagai Raja Mempawah XIII, sebuah posisi yang menjadi simbol kehormatan dan integritas di Kabupaten Mempawah. Hal ini membuat tuduhan bahwa ia dikendalikan oleh pihak tertentu terlihat tidak berdasar, baik dari segi fakta maupun logika politik.
Selain itu, Bukhori, calon Wakil Bupati yang berpasangan dengan Mardan, juga dikenal sebagai politisi yang tegas dan independen. Berpengalaman selama dua periode di DPRD Kabupaten Mempawah, reputasi Bukhori sebagai figur berintegritas semakin memperkuat argumen bahwa ia tidak mudah dipengaruhi oleh kepentingan luar.
Tuduhan "calon titipan" ini justru terlihat lebih sebagai bagian dari strategi disinformasi yang bertujuan melemahkan posisi politik mereka. Dalam pernyataan bersama, Raja Mardan dan Bukhori menegaskan komitmen mereka untuk fokus pada visi dan misi membangun Mempawah ke arah yang lebih baik.
“Kami percaya bahwa masyarakat Mempawah cukup bijak untuk membedakan mana yang benar dan mana yang hanya sekadar fitnah. Fokus kami tetap pada visi untuk membangun Mempawah ke arah yang lebih baik,” lanjut Raja Mardan.
Pasangan Raja Mardan Adijaya dan Bukhori, yang mengusung tagline MABRUR, berkomitmen untuk tetap berdedikasi pada pembangunan Kabupaten Mempawah, meski tengah menghadapi pusaran tuduhan yang tidak berdasar. Keduanya berharap bahwa kampanye Pilkada tetap berjalan dengan sehat dan berdasarkan pada isu-isu nyata yang relevan bagi masyarakat. [SK]