Kubu Raya (Suara Landak) - Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Sutarmidji, melanjutkan agenda kampanye dialogisnya dengan bersilaturahmi dan menyerap aspirasi warga di Jalan Parit Bugis, Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Minggu (13/10/2024) siang. Dalam pertemuan tersebut, Sutarmidji—akrab disapa Midji—berdiskusi dengan ratusan masyarakat setempat, menjawab berbagai pertanyaan, dan memaparkan capaian serta rencana pembangunan ke depan.
Midji, yang sebelumnya menjabat Gubernur Kalbar periode 2018-2023, menegaskan bahwa segala program yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi di Kabupaten Kubu Raya selama periode pertama kepemimpinannya telah diselesaikan. Namun, ia menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan untuk memaksimalkan kesejahteraan warga Kubu Raya.
“Di periode pertama, saya sudah menepati janji untuk menggratiskan biaya pendidikan SMA/SMK negeri. Setiap tahun, kami siapkan 30 ribu setel seragam bagi siswa yang tidak mampu membelinya,” ujarnya di hadapan warga yang hadir.
Pembangunan RSUD Rasau Jaya dan Tantangan Infrastruktur
Dalam bidang kesehatan, Midji menyoroti pentingnya pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Kubu Raya, khususnya di Rasau Jaya. Ia menjelaskan, RSUD Rasau Jaya seharusnya menjadi rumah sakit umum, bukan hanya rumah sakit ibu dan anak. "Alhamdulillah, melalui Pj Bupati sekarang, sudah ada bantuan lebih dari Rp50 miliar untuk pengembangan RS Rasau Jaya," ungkapnya.
Midji juga mengungkapkan tantangan yang dihadapinya selama menjadi gubernur, terutama dalam hal koordinasi dengan pemerintah daerah. Beberapa proyek infrastruktur, seperti pelebaran jalan di Rasau Jaya dan Sungai Kakap, sempat terhambat karena sulitnya pembebasan lahan oleh Pemkab. “Yang rugi pada akhirnya adalah warga Kubu Raya. Namun, saya tetap berupaya melebarkan jalan Rasau Jaya dan Jalan Sungai Kakap,” jelasnya.
Dukungan Pemprov untuk Pesantren dan Pendidikan
Seorang warga, Mustofa Syarkawi, mengutarakan aspirasi terkait dukungan pemerintah terhadap pesantren di Kubu Raya, termasuk pesantren yang baru ia rintis. Menanggapi hal itu, Midji menekankan pentingnya akses yang lebih mudah ke pesantren-pesantren di Kubu Raya, yang ia wujudkan dengan membangun Jembatan Korek-Pasak di Desa Korek. “Di sana banyak sekali pesantren, makanya kita buat jembatan supaya aksesnya lebih mudah,” tuturnya.
Midji juga memaparkan bahwa Pemprov Kalbar memberikan hibah rutin kepada pesantren yang telah beroperasi, dan mengimbau pengelola ponpes untuk mengajukan proposal bantuan sesuai prosedur. “Asalkan sudah mulai beroperasi, kita pasti bantu, tapi harus diajukan setahun sebelumnya,” imbuhnya.
Selain pesantren, Midji juga menanggapi permintaan warga terkait pembangunan SMA/SMK negeri di Desa Arang Limbung. Menyadari jarak yang jauh dan kendala sistem zonasi, Midji berjanji untuk mengecek ketersediaan lahan provinsi di sana dan segera membangun sekolah baru jika lahan tersedia. “Kalau ada lahan provinsi, InsyaAllah tahun depan kita bangun sekolah,” katanya.
Midji mencatat bahwa Kubu Raya masih membutuhkan 20 unit SMA/SMK baru untuk menampung lulusan SMP yang jumlahnya sekitar 9.800 pelajar per tahun. Sementara kapasitas yang tersedia di SMA/SMK saat ini hanya mampu menampung 6.200 pelajar. "Artinya, ada sekitar 3.600 anak yang tidak bisa melanjutkan ke SMA/SMK karena penuh. Jadi memang harus ditambah sekolah baru di Kubu Raya," pungkasnya.
Pertemuan ini menjadi momen penting bagi Midji untuk menegaskan komitmennya dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan masyarakat Kubu Raya di berbagai sektor. [SK]