Pontianak (Suara Landak) - Program Visiting Class yang diadakan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak pada tanggal 7-8 Oktober 2024, mendapat sambutan meriah dari para peserta. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Islam dan Budaya Borneo di Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Pendidikan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak, diikuti oleh empat mahasiswa dari Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS).
Kepala Program Studi PGMI, Kartini, menyatakan bahwa visiting class ini merupakan implementasi dari komitmen kerja sama antara kedua perguruan tinggi. Ia menekankan pentingnya program ini untuk memperluas wawasan mahasiswa UNIMAS dan Prodi PGMI IAIN Pontianak mengenai nilai budaya masyarakat Borneo.
“Dengan perpaduan budaya lokal yang memiliki keunikan tersendiri, kegiatan visiting class ini memberikan ruang bagi mahasiswa untuk belajar dari pengalaman nyata yang lebih luas,” ujarnya.
Selama kegiatan, mahasiswa dari kedua perguruan tinggi terlibat dalam diskusi dan saling bertukar pengalaman tentang budaya di negara masing-masing. Keempat mahasiswa UNIMAS mempresentasikan tema penelitian mereka, antara lain:
- Norhasima Binti Medaud dengan judul "Makanan di Acara Keraton Pakunegara Tayan"
- Nur’ain Safiyyah Binti Aton dengan judul "Sikap Kebersamaan Masyarakat"
- Muhammad Nur Ha’qim Bin Mohd Shahron dengan judul "Kemudahan Infrastruktur di Sekitar Tayan, Sanggau"
- Muhammad Adli Bin Dahlan dengan judul "Society, Culture In Tayan, Indonesia"
Nur’ain Safiyyah mengungkapkan rasa antusiasme terhadap kekayaan budaya Indonesia. Menurutnya, banyak kesamaan budaya antara Indonesia dan Malaysia, yang menambah daya tarik kegiatan ini.
Kegiatan ini tidak hanya fokus pada diskusi budaya lokal di Kecamatan Tayan, tetapi juga mengeksplorasi budaya yang lebih luas. Mahasiswa UNIMAS dan IAIN Pontianak berkesempatan mendiskusikan budaya dari berbagai suku yang ada di Kalimantan Barat, termasuk budaya suku Melayu dan budaya suku Madura yang dipresentasikan oleh mahasiswa PGMI IAIN Pontianak.
Visiting class ini diharapkan dapat terus berlanjut, karena tidak hanya mempererat hubungan antara dua perguruan tinggi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kekayaan budaya yang ada di tanah Borneo. Muhammad Nur Ha’qim Bin Mohd Shahron, sebagai perwakilan mahasiswa UNIMAS, mengekspresikan kebahagiaannya dan harapannya untuk kegiatan serupa di masa mendatang. [SK]