Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bengkayang, Erlianus, mengungkapkan bahwa Kabupaten Bengkayang memiliki sumber daya alam yang besar, terutama dari segi ketersediaan air berkualitas tinggi yang berasal dari kawasan hutan. Potensi ini sangat mendukung pengembangan budidaya perikanan. “Kabupaten Bengkayang memiliki potensi besar untuk kegiatan budidaya perikanan, khususnya melalui ketersediaan air dari hutan. Untuk menjaga sumber daya tersebut, pelestarian hutan sangat penting, termasuk penetapan kawasan hutan lindung, cagar alam, atau hutan adat,” ujar Erlianus.
Lebih lanjut, Erlianus menjelaskan bahwa di Kabupaten Bengkayang terdapat sekitar 1.911 orang yang terlibat dalam sektor perikanan, meskipun budidaya perikanan belum menjadi sumber penghasilan utama bagi sebagian besar keluarga. “Kegiatan budidaya perikanan saat ini masih bersifat sampingan bagi masyarakat, belum menjadi sumber ekonomi utama,” tambahnya.
Dalam rangka meningkatkan produksi perikanan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti pembangunan kolam rakyat, Balai Benih Ikan (BBI), fasilitas bioflok, serta penyediaan alat pengolah pakan ikan. Namun, menurut Erlianus, upaya ini belum sepenuhnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau kontribusi sektor perikanan terhadap kedaulatan pangan daerah.
“Rendahnya produksi budidaya perikanan juga berakibat pada rendahnya kontribusi terhadap penyediaan pangan berupa protein ikan dan perekonomian daerah,” jelasnya. Oleh karena itu, melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya zona budidaya perikanan kolaboratif sebagai mekanisme untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan ekonomi yang inklusif.
Salah satu peserta sosialisasi, Dedianto, warga Desa Tiga Berkat, mengapresiasi langkah Dinas Perikanan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat melalui program budidaya perikanan. “Saya sangat mendukung program ini. Namun, perlu ada keberlanjutan yang jelas agar masyarakat lebih memahami manfaatnya secara mendalam,” ungkapnya.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh 50 peserta, termasuk anggota kelompok pembudidaya ikan dari Dusun Riam Pelayo dan Dusun Madi. Para peserta sangat antusias dalam mendiskusikan langkah-langkah kolaborasi yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat di Kabupaten Bengkayang. [SK]