Penjabat (Pj) Bupati Mempawah, Ismail, membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya kebersamaan dan komitmen untuk mencegah terorisme yang dapat mengancam kesatuan NKRI. Menurutnya, kejahatan terorisme tidak mengenal tempat maupun waktu, sehingga pencegahan harus dilakukan secara menyeluruh dan terpadu.
“Yakni, dengan cara menyatukan tekad dan komitmen dalam mencegah paham radikalisme dan terorisme yang nyata mengancam keutuhan dan kesatuan NKRI,” ujarnya.
Ismail mengingatkan bahwa ancaman terorisme bukan hanya berbentuk serangan fisik, tetapi juga berupa propaganda yang menyusup ke dalam pola pikir masyarakat melalui internet dan media sosial. Serangan propaganda ini menurutnya berbahaya karena dapat merusak pemahaman masyarakat terhadap nilai kebangsaan dan keagamaan.
“Hal ini sangat berbahaya, karena propaganda yang dilakukan saat ini memanfaatkan kekuatan teknologi dan informasi internet,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Ismail berharap agar seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda dan tokoh lintas agama, dapat bekerja sama dan mengambil langkah konkret dalam pencegahan terorisme. Sinergi antara masyarakat dan lembaga-lembaga keamanan seperti BIN, TNI, POLRI, dan BNPT menjadi kunci untuk menghadapi berbagai ancaman radikalisme.
Kegiatan ini turut dihadiri Ketua FKPT Kalbar Wajidi Sayadi beserta jajaran, perwakilan Forkopimda, Kesbangpol Setda Mempawah, serta para narasumber dari BNPT, FKPT, dan DPP MUI. Para peserta yang hadir mencakup tokoh dan organisasi lintas agama se-Kabupaten Mempawah, menegaskan komitmen bersama dalam menjaga keamanan dan ketahanan sosial masyarakat.
Dengan adanya kegiatan “Gembira Beragama” ini, BNPT dan FKPT Kalimantan Barat berharap dapat membangun kesadaran kolektif masyarakat dalam menghadapi ancaman terorisme, sekaligus memperkuat kebanggaan bernegara dan beragama di tengah keberagaman Indonesia. [SK]