Ngabang (Suara Landak) – Landak, sebagai kabupaten yang memproduksi beras dan jagung tertinggi di Kalimantan Barat pada tahun 2021.Tanaman Padi di Landak. [ist]
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), Produksi beras di Kabupaten Landak pada tahun 2021 mencapai 362.099 ton/tahun sedangkan Provitas Padi sebesar 4,10 ton/ha. Jumlah ini meningkat 9,09 persen jika dibadingkan dengan produksi pada tahun 2020 lalu mencapai 329.187 ton/ha.
Penghasil beras besar terbesar di Kabupaten Landak pada tahun 2021 adalah Kecamatan Sengah Temila, Kecamatan Mandor, Kecamatan Sompak, Kecamatan Menjalin, Kecamatan Mempawah Hulu, Kecamatan Sebangki, Kecamatan Banyuke Hulu, Kecamatan Ngabang dan Kecamatan Jelimpo.
Penjabat Bupati Landak, Samuel mengatakan masyarakat Kabupaten Landak merasa bersyukur bahwa hasil produksi beras Kabupaten Landak pada tahun 2021 terbanyak dan Provitas tertinggi di Kalimantan Barat.
“Jika kita kali-kan luasan yang dimiliki masyarakar Kabupaten Landak dengan luas lahan 88.317 ha kita kalikan provitas maka produksi padi kita 362.099 ton/tahun,” kata Samual, didampingi Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Landak, Sahbirin, Selasa (2/08/2022).
Sementara itu, untuk tanaman Jagung, dengan rincian luas lahan 6.706 Ha, dengan Provitas kita 7,273 ton/Ha, artinya Kabupaten Landak memperoleh priduktivitas jagung 48.707 ton/tahun dan Provitan merupakan provitas tertinggi di Kalimantan Barat.
“Kita harapkan kembali di tahun 2022 ini, produksi beras dan jagung lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Pihak dinas terkait secara intensif membina para petani kita lebih meningkatkan produktivitasnya. Karena apa sesuai dengan arahan bapak presiden kita harus bisa mengantisipasi kerawanan pangan dimasa-masa yang akan datang. Bahkan di dunia diprediksi 800 juta manusia akan mengalami krisis pangan. Jangan sampai hal ini terjadi didaerah kita,” kata Samuel.
Samuel berharap, sedini mungkin Kabupaten Landak mengintensifkan pihak dinas pertanian kabupaten untuk bisa bersinergi dengan dinas pertanian provinsi, dinas pertanian pusat.
“Dengan harapan sarana sapras produksi untuk pertanian bisa lebih ditingkatkan dan bisa sampai ke masyarakat dan melalui pembinaan yang ada tenaga penyuluh lapangan dimiliki Kabupaten Landak produktivitas padi , jagung dan tanaman lainnya lebih meningkat,”harap Samuel.
Terkait pembahasan keberadaan beras Intan Landak, mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Barat ini mengatakan produksi beras intan landak masih tetap berjalan, namun masih ada perbaikan-perbaikan, sehingga kedepannya akan kembali lagi diproduksi beras intan Landak.
“Beras intan landak masih ada, mungkin tidak seperti dulu, karena sudah ada disertifikasi dan lain-lain sebagainya. Kita harapkan nanti beras intan landak kembali lagi berproduksi,” ujarnya.
Samuel juga mengatakan petani di Kabupaten Landak setiap tahunnya diberikan bantuan alat-alat pertanian, sering berjalannya waktu ada yang mengalami perbaikan. Di dinas Pertanian, ada namanya sentral perbaikan, ini dibentuk pada tahun 2021 lalu.
Dinas Pertanian juga memiliki Alsintan keliling, melakukan service keliling ketika ada petani mengalami kesulitan akan dilakukan jemput bola perbaikan Alsintanya.
“Oleh karena itu, sampai saat ini tidak ada keluhan yang signifikan dari para petani,” tegas Samuel.
Samuel juga menyinggung keberadaan pupuk di Kabupaten Landak, dimana pupuk masih mengalami keterbatasan, dan harga pupuk mahal. Sementara pupuk bersubsidi juga terbatas.
“Ini menjadi masalah kita bersama, hampir semua daerah mengalami hal yang sama, terkait ketersediaan pupuk terutama pupuk bersubsidi. Harapan kita kedepan pupuk di Kabupaten Landak tidak langka, dan harga pupuk bisa terjangkau,” pungkas Samuel seraya menambahkan pengunaan pupuk sudah diawasi dan berharap petani bisa mengunakan pupuk untuk peruntukannya. [dion]