Bupati Landak Karolin
Ngabang (Suara Landak) - Bupati Landak Karolin Margret Natasa membuka acara display produk handicraf atau kerajinan tangan melalui Tim Penggerak PKK seluruh kecamatan di Kabupaten Landak dalam rangka menggali potensi UP2K melalui IKM dan UMKM di Kabupaten Landak. Acara di laksanakan di aula kecil Kantor Bupati Landak dengan dihadiri ketua TP PKK kabupaten landak, Kadiskumindag Kabupaten Landak, UMKM Landak, serta seluruh ketua TP.PKK kecamatan se-Kabupaten Landak, Selasa (21/12/2021).
Dalam sambutanya Bupati Landak Karolin Margret Natasa menyampaikan bahwa sejak masa Pandemi COVID-19 kegiatan-kegiatan PKK memang kurang untuk dilaksanakan, karena masih menghadapi situasi yang belum ada kepastian. Tetapi masa pandemi COVID-19 yang telah dirasakan semenjak dua tahun terakhir ini, mau tidak mau harus bisa menyesuaikan diri, kegiatan-kegiatan harus mulai berjalan, apa lagi sekarang dengan Vaksinasi sudah membantu menurunkan angka kasus, namun tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
"Dalam situasi Pandemi COVID-19 kita memulai kegiatan-kegiatan lagi, ada beberapa isu yang memang saya berikan secara khusus dan mohon agar menjadi prioritas bagi Ibu-ibu PKK baik yang berada di kabupaten maupun yang di kecamatan. Isu yang pertama berkaitan dengan penanganan stunting, karena ini merupakan kegiatan yang menjadi prioritas nasional, maka saya berharap ibu-ibu PKK mulai aktif lagi kemudian membuat kegiatan-kegiatan atau pun program yang sifatnya adalah pemberantasan stunting dan yang paling penting itu kita harus mengetahui apa yang menjadi persoalan di lapangan," ujar Karolin.
Terkait dengan UMKM Bantuan Pemerintah Bupati Landak menyampaikan bahwa Kabupaten Landak termasuk yang cukup banyak mendapatkan bantuan, yaitu sebanyak 98 ribu orang yang mendapatkan bantuan UMKM, sehingga harus dimanfaatkan secara baik saat Pandemi COVID-19 ini.
"Oleh karena itu di tahun depan kita akan membangun pusat kerajinan dan oleh-oleh Kabupaten Landak yang sumbernya nanti dari kerajinan UMKM Masyarakat Landak, dan pihak kecamatan yang melakukan pembinaan," terang Karolin.
Bupati Karolin mengatakan pusat oleh-oleh kerajinan pemerintah Kabupaten Landak itu nantinya adalah untuk bisnis, untuk berdagang, supaya yang memproduksi barang itu bisa menjual dagangannya agar bersaingan di pasaran, namun dengan memenuhi kualitas yang baik, mampu bersaing, sehingga mereka mampu menjadikan itu sebagai sumber pendapatan, untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
"Tetapi Tantangan kita banyak, yang pertama masih secara tradisional sehingga desain, warna, jenis itu belum menyesuaikan dengan pasar, kemudian konsistensi, karena kebiasaan kita saat membuat produk hanya sampingan. Jadi, berkelanjutan itu juga sangat penting, kemudian kualitas produk itu sendiri. Pembicaraan kita yang sebenarnya di PKK itu adalah untuk mendapatkan tambahan-tambahan pengetahuan yang lebih, agar ibu-ibunya semakin berwawasan," tutup Karolin. (MC)