Dinas PMPD Landak menggelar kegiatan monitoring, evaluasi dan klasifikasi perkembangan manajemen BUMDes yang berdiri di wilayah Kecamatan Sengah Temila, Jumat (5/2/2021).
Sengah Temila (Suara Landak) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Landak melalui Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kelembagaan, dan Kerjasama Desa melakukan kegiatan monitoring, evaluasi dan klasifikasi perkembangan manajemen BUMDes yang berdiri di wilayah Kecamatan Sengah Temila, Jumat (5/2/2021).
Kegiatan yang dilaksanakan di aula Kantor Camat Sengah Temila dihadiri oleh Kabid Pemberdayaan Masyarakat, Kelembagaan, dan Kerjasama Desa pada Dinas PMPD Kabupaten Landak Ida Suryani, Kasi Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Dan Inovasi TTG Dinas PMPD Kabupaten Landak Sutri Sasmita Kusmianti, Tenaga Ahli Pendamping profesional Kabupaten Landak, para Pendamping Desa, Pendamping Lokal Desa, dan para Ketua BUMDes beserta pengurus.
Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui perkembangan BUMDes guna memudahkan pembinaan, karena itu metode yang digunakan adalah metode observasi langsung, wawancara dan pengisian kuisioner yang dilaksanakan pada masing-masing BUMDes.
Tenaga Ahli Pengembangan Ekonomi Desa (PED) Kabupaten Landak Heriadi menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini dilakukan pengisian langsung kuisioner penilaian klasifikasi tingkat perkembangan BUMDes oleh pengurusnya. Untuk itu, Heriadi beharap para pengurus BUMDes menyampaikan data yang sesuai dengan kondisi perkembangan BUMDes.
"Mohon disampaikan data yang riil apa adanya, agar kita semua bisa mengetahui kelebihan, kelemahan maupun kendala dari BUMDes yang sudah terbentuk, karena masalah dari setiap BUMDes itu berbeda, jadi cara menanganinya juga berbeda, " ujar Heriadi.
Hal senada disampaikan Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kelembagaan, dan Kerjasama Desa pada Dinas PMPD Kabupaten Landak, Ida Suryani mengungkapkan perkembangan BUMDes yang berbeda-beda disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari SDM, modal hingga dukungan penerintah desa dan masyarakat.
"BUMDes-BUMDes yang telah terbentuk ini memiliki perkembangan yang berbeda-beda, penyebabnya adalah antara lain potensi desa yang berbeda, kemampuan SDM, ketersediaan modal, serta kepedulian pemerintah desa dan masyarakat," ujar Ida Suryani.
Di Kabupaten Landak sendiri dari 156 Desa masih terdapat 32 desa yang belum mendirikan BUMDes. Untuk itu, Bupati Landak Karolin Margret Natasa menargetkan tahun 2021 semua desa sudah mendirikan BUMDes.
"Masih ada 32 desa yang belum memiliki BUMDes sehingga Saya menargetkan tahun 2021 ini semua desa sudah memiliki BUMDes. Saya meminta Dinas PMPD Kabupaten Landak terus memonitor BUMDes-BUMDes apa yang mereka butuhkan untuk kemajuan BUMDes," jelas Karolin di Ngabang, Jumat (5/2/2021).
Lebih lanjut Bupati Karolin meminta Kepala Desa dapat memberikan anggarannya Dana Desa ke BUMDes sebagai bentuk penyertaan modal.
"Jika BUMDes mau maju Kepala Desa harus dapat memberikan anggarannya ke BUMDes dan masyarakat setempat yang mengelola BUMDes harus proaktif dan kreatif serta dengan manajemen yang baik untuk membuat BUMDes maju," ungkap Karolin. (MC/Fik)
Disiarkan di Radio Suara Landak 98 FM