James Zhan, Direktur Divisi Investasi dan Perusahaan dari badan PBB, UNCTAD, dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, 5 Februari 2018 (Foto: REUTERS/Denis Balibouse)
Suara Landak - Dilansir dari VOA, pernyataan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa (27/10/2020) bahwa investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) global turun 49 persen pada paruh pertama tahun 2020 dari periode yang sama tahun lalu. Penurunan tersebut akan semakin tajam, mencapai 40 persen pada tahun ini, didorong oleh kekhawatiran akan resesi yang dalam.
Reuters melaporkan, badan PBB yang menangani isu perdagangan, investasi dan pembangunan, UNCTAD, dalam laporannya mengatakan arus FDI ke ekonomi Eropa berubah negatif untuk pertama kalinya, turun menjadi minus $ 7 miliar dari $ 202 miliar. Arus ke Amerika Serikat turun 61 persen menjadi $ 51 miliar.
FDI global turun menjadi $ 399 miliar karena perusahaan multinasional menunda investasi untuk menghemat uang.
“Arus FDI global untuk paruh pertama tahun ini turun hampir setengahnya ... Itu lebih drastis dari yang kami perkirakan sepanjang tahun,” ungkap Direktur Divisi Investasi dan Perusahaan UNCTAD, James Zhan.
Menurut Zhan, arus tersebut diperkirakan akan menurun 30-40 persen pada tahun ini dan pada level "cukup" pada 2021, sebesar 5-10 persen.
Angka tersebut mencakup merger dan akuisisi lintas batas, proyek investasi greenfield baru, dan kesepakatan pembiayaan proyek.
Laporan tersebut mengatakan negara-negara industri, yang biasanya menyumbang sekitar 80 persen dari transaksi global adalah pihak yang paling terpukul, dengan aliran turun menjadi $ 98 miliar. Level ini terakhir terjadi pada 1994.
Di antara penerima FDI utama pada tahun 2019, aliran menurun paling kuat terjadi di Italia, Amerika Serikat, Brasil, dan Australia. Sedangkan China, menurut Zhan, malah melawan arus.
Sumber : VOA