Bupati Landak Karolin Margret Natasa dan Uskup Agung Pontianak Agustinus Agus |
Pontianak (Suara Landak) – Perayaan tahbisan uskup Agustinus Agus yang merupakan ucapan syukur atas 20 tahun tahbisan menjadi uskup diwilayah Keuskupan Agung Pontianak, dilaksanakan di Star Hotel, Pontianak.
Dihadiri oleh sejumlah anggota DPR RI, DPRD Provinsi Kalimantan Barat, DPRD Kabupaten/Kota, para Bupati serta beberapa uskup di Indonesia dan Tokoh Masyarakat Kalimantan Barat, Kamis (06/02/2020) malam.
Dalam sambutannya uskup Agustinus Agus menyampaikan bahwa perayaan tersebut merupakan bentuk dari ucapan terima kasih kepada Tuhan atas usia yang ke 20 tahun tahbisan dirinya menjadi uskup.
“Pertama-tama kami sampaikan puji syukur kepada Tuhan yang telah memberikan usia ke-20 tahun tahbisan sebagai uskup. Tentu banyak rintangan yang dialami selama ini namun itu tidak membuat kami putus asa karena kita dipanggil untuk melayani umat Tuhan,” ujar Agustinus.
Uskup Agung juga menyampaikan bahwa saat ini akan ada rencana Bapa Suci Paus Fransiskus untuk datang berkunjung ke negara Indonesia. Mengingat Kalimantan Barat merupakan memiliki umat katolik terbanyak maka tidak menutup kemungkinan Paus Fransiskus untuk datang ke Pontianak.
“Ada rencana bahwa Bapa Suci Paus Fransiskus akan datang ke Indonesia. Yang Mulia (Paus) bukan hanya datang sebagai pemimpin tertinggi dalam gereja katolik namun datang sebagai kepala negara. Oleh sebab itu, kami juga perlu dukungan pemerintah daerah untuk dalam hal ini. Semoga Bapa Suci berkenan datang mengunjungi wilayah kita,” pungkasnya.
Selain mengadakan perayaan syukur 20 tahun tahbisan uskup, kegiatan ini juga sekaligus melaunching buku dengan judul “Dengarkanlah Uskupmu Agustinus Agus” yang ditulis oleh Masri Sareb Putra. Buku yang mengisahkan tentang biografi uskup Agustinus Agus ini memiliki sarat akan kehidupan sang uskup.
Sementara itu Bupati Landak Karolin Margret Natasa yang hadir dalam perayaan ini mengatakan bahwa sebagai umat katolik tentu sangat merasa memiliki kebanggan tersendiri kepada uskup Agustinus Agus. Dikarenakan Uskup Agung Pontianak ini merupakan seorang yang sangat dekat dengan masyarakat yang dapat menjadi inspirasi umat.
“Tidak banyak yang dapat menjadi seorang imam apalagi seorang uskup khususnya dari wilayah kita, dan ini pastinya memiliki kebanggan tersendiri. Kita berharap kepada orang muda katolik (OMK) kiranya dapat mengikuti jejak beliau (Uskup) karena saat ini kita sedang krisis imam,” ungkap Karolin.
Karolin juga menyampaikan bahwa uskup agung yang merupakan orang nomor satu dalam wilayah Keuskupan Agung Pontianak ini adalah sosok yang mudah akrab dengan umat.
“Disaat beliau hadir dalam perayaan misa disetiap gereja wilayah Kabupaten Landak, umat selalu antri untuk bersalaman juga berfoto. Karena Agustinus Agus selalu mendekatkan diri dengan umatnya. Inilah yang selalu umat kita suka,” ucapnya.
Seperti diketahui bahwa Agustinus Agus ditahbiskan menjadi Imam pada tanggal 6 Juni 1977 dan terpilih menjadi Uskup Agung di Keuskupan Agung Pontianak pada tanggal 3 Juni 2014. Sebelum menjadi Uskup Agung Pontianak, Agus merupakan Uskup Sintang sejak 29 Oktober 1999 hingga penunjukannya sebagai Uskup Agung Pontianak pada 3 Juni 2014. Untuk mengisi kekosongan di Sintang, Agus ditugaskan menjadi Administrator Apostolik sampai ditahbiskannya penggantinya di Sintang, yakni Samuel Oton Sidin.
Agustinus Agus lahir di Lintang, Kapuas, Sanggau, 22 Nopember 1949. Ia menempuh pendidikan seminari di Yogyakarta. Pada 6 Juni 1977, ia ditahbiskan menjadi imam. Ia kemudian meneruskan studi sampai magister di Amerika Serikat. Ia kemudian kembali ke Indonesia, dan bertugas sebagai pastor paroki di Sekadau, kemudian bertugas di Paroki Sanggau, hingga akhirnya ia menjadi Vikaris Jenderal Keuskupan Sanggau. Tanggal 29 Oktober 1999, ia ditunjuk sebagai Uskup Keuskupan Sintang. Pada 6 Februari 2000, ia ditahbiskan oleh Penahbis Utama, Uskup Agung Jakarta, Julius Kardinal Darmaatmadja, bersama dengan Nuncio Apostolik untuk Indonesia, Renzo Fratini dan Hieronymus Herculanus Bumbun, Uskup Agung Pontianak yang bertindak sebagai Uskup Ko-konsekrator.
Selama berkarya di Keuskupan Sintang, Agus dikenal dekat dengan umat termasuk dengan kaum muda. Sebagai Anggota KWI, ia pernah menjadi Ketua Komisi Kerasulan Awam dan sejak tahun 2012 menjadi Ketua Komisi Keadilan, Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau (KKP-MP).
Ia berkarya menjadi gembala di Keuskupan Sintang sampai tahun 2014, di mana pada tanggal 3 Juni 2014 ia ditunjuk sebagai Uskup Agung Pontianak oleh Paus Fransiskus. Pada Hari Raya Petrus dan Paulus 29 Juni 2014, ia menerima pallium dari Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus, Vatikan. (MC/Fik)
Disiarkan di Radio Suara Landak