REMBANG - TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-103 Ta 2018 Kodim 0720/Rembang yang menggarap sejumlah sasaran fisik, bukan hanya kaum lelaki. Ibu-ibu pun tak mau ketinggalan turut ambil bagian dalam pengerjaan sasaran fisik di TMMD pembuatan jalan makadam di Desa Pasedan Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang.
Kondisi di lapangan, sejak TMMD dimulai, selalu ada ibu-ibu yang turut andil menyumbangkan tenaganya membantu menggarap pembangunan jalan makadam sepanjang 2.358 meter jalan penghubung antara Dukuh Ngotoko dan Desa Pasedan.
Seperti warga lain dan juga TNI, ibu-ibu ini tak ragu mengangkat galian tanah untuk membuat saluran air. Sunarti, (37) warga Dukuh Ngotoko misalnya, Tangannya begitu cekatan mengangkat galian tanah dari pengerukan pembuatan saluran air.
Tak tampak sedikit pun rasa lelah di raut wajahnya. Ia terlihat sumringah dan sesekali diselingi canda tawa bersama warga lain dan TNI yang tengah bekerja di lokasi yang sama. “Saya sudah terbiasa kerja keras seperti ini. Setiap hari saya bekerja di hutan cari kayu bakar untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ucap Sunarti, Senin (05/11/2018).
Parmi, (38), tak jauh berbeda. Ibu yang bersama sama mengangkat karung yang berisi galian tanah mengaku senang bisa membantu dalam pekerjaan fisik program TMMD. Sehari-hari Parmi bekerja menjajakan makanan dan mengirimkannya ke sejumlah warung warung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tapi sekarang, ia memilih fokus membantu pembangunan jalan makadam. “Jualannya masih tapi lebih banyak di sini. Kalau pas agak santai, baru mengantar makanan lagi seperti biasa,” ucapnya.
Kehadiran ibu-ibu dalam pekerjaan fisik TMMD Reg ke-103 Kodim 0720/ Rembang mendapat apresiasi khusus Dandim 0720/ Rembang. Ia mengaku senang dan bangga karena kaum ibu mau turut ambil bagian dalam pekerjaan yang biasanya dikerjakan kaum laki-laki.
“Semangat ibu-ibu sangat luar biasa. Saya apresiasi penuh, apalagi untuk mendukung terlaksananya programTMMD Reg ke-103,” katanya.
(Andi, Kodim Rembang).
Kondisi di lapangan, sejak TMMD dimulai, selalu ada ibu-ibu yang turut andil menyumbangkan tenaganya membantu menggarap pembangunan jalan makadam sepanjang 2.358 meter jalan penghubung antara Dukuh Ngotoko dan Desa Pasedan.
Seperti warga lain dan juga TNI, ibu-ibu ini tak ragu mengangkat galian tanah untuk membuat saluran air. Sunarti, (37) warga Dukuh Ngotoko misalnya, Tangannya begitu cekatan mengangkat galian tanah dari pengerukan pembuatan saluran air.
Tak tampak sedikit pun rasa lelah di raut wajahnya. Ia terlihat sumringah dan sesekali diselingi canda tawa bersama warga lain dan TNI yang tengah bekerja di lokasi yang sama. “Saya sudah terbiasa kerja keras seperti ini. Setiap hari saya bekerja di hutan cari kayu bakar untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ucap Sunarti, Senin (05/11/2018).
Parmi, (38), tak jauh berbeda. Ibu yang bersama sama mengangkat karung yang berisi galian tanah mengaku senang bisa membantu dalam pekerjaan fisik program TMMD. Sehari-hari Parmi bekerja menjajakan makanan dan mengirimkannya ke sejumlah warung warung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tapi sekarang, ia memilih fokus membantu pembangunan jalan makadam. “Jualannya masih tapi lebih banyak di sini. Kalau pas agak santai, baru mengantar makanan lagi seperti biasa,” ucapnya.
Kehadiran ibu-ibu dalam pekerjaan fisik TMMD Reg ke-103 Kodim 0720/ Rembang mendapat apresiasi khusus Dandim 0720/ Rembang. Ia mengaku senang dan bangga karena kaum ibu mau turut ambil bagian dalam pekerjaan yang biasanya dikerjakan kaum laki-laki.
“Semangat ibu-ibu sangat luar biasa. Saya apresiasi penuh, apalagi untuk mendukung terlaksananya programTMMD Reg ke-103,” katanya.
(Andi, Kodim Rembang).