Menyuke (Suara Landak)- Bupati Landak Karolin Margret Natasa menghadiri Peletakan Batu Pertama Gereja Santa Maria Paroki Darit, Desa Anik, Sabtu (24/11/2018) pagi.
Tampak hadir dalam acara tersebut Bupati Landak berserta rombongan, Camat Menyuke, Kepala Desa Anik berserta perangkat Desa, Kapolsek Menyuke diwakilkan Kasi Humas berserta anggota, Pastor Paroki Darit, Ketua Panitia Pembangunan Gereja Santa Maria Stasi Anik Syem dan anggota serta umat yang hadir kurang lebih 150 orang.
Bupati Landak, Karolin Margret Natasa memuji tekad warga setempat yang berani memulai pembangunan, sebab menurutnya dalam membangun gereja yang paling sulit adalah ketika di awalnya.
"Saya senang melihat tekat iman umat mengawali pembangunan gereja ini, sebab mengawali seauatu tidaklah mudah tanpa tekat iman," ujar Karolin
Ia berharap umat juga dibangun imannya dengan dibangunnya gereja.
"Jangan hanya membangun gedung gereja, lebih dari pada itu umatnya harus dibangun imannya. Adanya gereja mendidik serta meningkatkan kualitas kehidupan manusia serta tempat menjaga keharmonisan antar sesama dan alam sekitar," harap Karolin
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Gereja Katolik Stasi Anik, Syem menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepedulian serta dukungan semua pihak, Ia berharap gereja ini nantinya bisa selesai dengan kebersamaan.
"Kehadiran semua pihak di sini terutama Bupati Landak berserta merupakan bukti kepedulian bersama, saya selaku ketua panitia pembangunan gereja Katolik stasi Anik berharap dukungan dari seluruh masyarakat agar gereja ini dapat diselesaikan sesuai keinginan dan harapan bersama," ucap Syem
Pada kesempatan yang sama Kapolsek Menyuke IPTU R. Dolok Saribu melalui Kasi Humas Aiptu Santiam berharap Gereja Katolik Anik menjadi simbol untuk selalu menjaga toleransi antar umat beragama khususnya di Desa Anik.
“Saya harap dengan dibangunnya rumah ibadah ini seluruh warga masyarakat Desa Anik selalu menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi antar umat beragama, dan tidak terpancing isu-isu sara oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” tutur Aiptu Santiam.
Penulis : Ewaldus Leo
Editor : Iman Ceriawan Gulo