Pungli dapat terjadi dimana saja, baik itu di lingkungan tingkat, RT, dusun dan desa bahkan sekolah maupun di kantor pemerintahan lainnya, sosialisasi ini dilakukan dengan menggunakan banner yang bertulisan stop pungli, dimana juga terdapat berbagai instansi yang berkerja sama dalam hal pemberantasan pungli ini.
"Team saber pungli sudah lama terbentuk yang terdiri dari instansi pemerintahan daerah, kepolisian, TNI, kejaksaan serta BIN yang bertugas untuk melakukan pencegahan serta penindakan terhadap pelaku pungli ini," ujar Muhadi.
"Jangan takut, laporkan kepada kami apabila menemukan, melihat ataupun menjadi korban praktek pungli ini, kerahasian terjaga serta saksi juga mendapatkan bantuan hukum di mana saksi dilindungi oleh undang undang yang berlaku di negara kita, mari kita berantas pungli," tegasnya.
Hal serupa juga dilakukan oleh brigadir Nurhandi di desa Kayu Ara saat pelaksanaan patroli rutin dengan berbekal banner mengajak salah seorang warga yang ditemui untuk memberantas aksi pungli di lingkungan maupun di wilayah desanya agar tercipta aparatur yang bersih dan bebas dari pungli.
"Ini merupakan perintah pimpinan untuk menciptakan pemerintahan yang bersih jujur dan adil serta bebas dari pungutan liar guna meningkatkan kemajuan pembangunan daerah," tutup Nurhandi.
Penulis : Hilarius Aleksander
Editor : Rizki Mahardika
