Banyuke Hulu (Suara Landak) - Kapolsek Menyuke bersama anggota menghadiri kegiatan kampanye stunting dan audit maternal perinatal (AMP) oleh Puskesmas Simpang Tiga Kecamatan Banyuke Hulu berkerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Landak Bertempat di Aula CU. Khatulistiwa Bhakti Simpang Tiga, Selasa (21/08/2018).
Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Banyuke Hulu, Kapolsek Menyuke, Danramil Menyuke diwakilkan Serda Ruan Uan, Kepala Puskesmas Simpang Tiga beserta staf, tim Dinas Kesehatan Kabupaten Landak, Kepala Desa berserta perangkat, Kepala Sekolah SD/SMP/SMA, Ketua PKK se-Kecamatan Banyuke Hulu, Kader Posyandu dan undangan lainnya.
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi, stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.
Kepala Puskesmas Simpang Tiga, Marselina Lidya, SKM dalam sambutannya mengatakan salah satu upaya Kementrian Kesehatan dalam percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah kegiatan AMP yang mencakup audit terhadap kematian ibu yang disebabkan karena masalah kehamilan, persalinan, dan nifas serta kematian janin/bayi (perinatal dan neonatal).
"Salah satu upaya AMP untuk meningkatkan pelayanan kesehatan martenal, perinatal/neonatal adalah melalui pembelajaran yang bersifat individual, kelompok terfokus maupun massal berdasarkan rekomendasi yang dihasilkan oleh pengkajian seluruh komunitas pelayanan kesehatan ibu dan anak," jelas Kepala Puskesmas Simpang Tiga.
Camat Banyuke Hulu Konyis, sekaligus membuka kegiatan kampanye stunting mengatakan kampanye stunting ini merupakan pekerjaan untuk semua, seluruh masyarakat harus bekerjasama untuk mengatasi stunting ini.
"Bersama sama masyarakat kita cegah stunting, agar Kecamatan Banyuke Hulu menjadi bangsa pemenang, generasi pemenang yang bebas stunting,” seru camat.
Sementara Kapolsek Menyuke IPTU R. Dolok Saribu, dalam kesempatan ini Kapolsek juga mengingatkan kepada para Kades dan peserta kegiatan, untuk menghimbau agar masyarakatnya tidak membakar hutan dan lahan dengan alasan apapun, selain melanggar hukum juga akibat dari kebakaran tersebut dapat mengganggu kesehatan.
"Pihak pemerintah dan masyarakat harus membangun kerjasama untuk mencari solusi dan mengambil tindakan dari dampak kebakaran hutan dan lahan, selain itu, perhatian kita kepada masyarakat hendaknya juga tetap ada dengan memberikan penyuluhan secara intensif, karena pada beberapa daerah masih ada kebiasaan masyarakat yang pada musim kemarau melakukan pembakaran lahan untuk usaha perkebunan," tegas Kata Kapolsek.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Landak yang diwakilkan oleh Sutina Purnamasari, SKM sebagai pembawa materi mengungkapkan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Landak sudah melaksanakan kampanye pencegahan terjadinya stunting di setiap daerah di Kabupaten Landak.
“Karena stunting ini merupakan ketidaksesuaian antara tinggi badan dan umur, kurangnya asupan gizi dan protein dalam waktu yang lama sehingga perlu kita lakukan bersama pencegahan untuk tidak terjadinya stunting di masyarakat,” tukas Sutina.
Dia menjelaskan bahwa kasus stunting yang sudah terjadi tidak bisa diobati.
“Jadi kita cegah stunting ini dengan memberikan ASI eklusif kepada bayi, pemberian tablet penambah darah, membiasakan pola hidup bersih dan sehat, perhatikan kebersihan lingkungan, berikan imunisasi secara lengkap, kita harus cegah itu,” tandasnya.
Kegiatan diakhiri dengan penanda tanganan kesepakatan dan pembagian doorprize dan foto bersama.
Penulis : Ewaldus Leo
Editor : Rizki Mahardika