Buruh salah satu Perusahaan Perkebenuna Sawit asal Karasik, Inderias Iyas (30 th) berharap Pemda mengakomodir keluhan-keluahan Buruh di Perusahaan supaya bisa fokus kerja.
"Saya hari ini pulang ke kampung berlibur dengan keluarga daripada harus turun demo. Saya hanya berharap kepada Pemerintah supaya punya inisiatif sendiri tanpa didemo memperhatikan kepastian hak-hak buruh di perusahaan," ujar Iyas
Menurutnya setiap kebijakan Pemda harusnya sampai ke Buruh tidak hanya sampai di Perusahaan.
"Harusnya kalau ada kebijakan-kebijakan Pemda terkait kenaikan gaji atau hak buruh di Perusahaan edarannya jangan hanya di sampaikan ke Perusahaan tapi disampaikan langsung kepada semua buruh supaya tau hak-hak dan kewajiban di tempat kerjannya," tutur Iyas
Setiap buruh memiliki harapan sendiri kepada Pemda supaya haknya sebagai buruh terjamin.
Pulipus Kenen (37 th), Buruh yang pernah bekerja di salah satu Perusahaan perkebunan Sawit yang tidak beroperasi lagi di Mempawah Hulu berharap Pemda menjamin hak-hak buruh dan juga hak warga atas lahannya.
"Sekarag Perusahaan banyak tidak jelas managementnnya. Kebun Sawit ada tapi tidak jelas apa masih mampu mengelola atau tidak. Setidaknya kalau tidak mau beroperasi lagi lahannya dikembalikan kepada masyarakat saja," harap Pulipus
Ia juga meminta Pemda survei Perusahaan yang masih mengabaikan hak kesehatan dan jaminan hari tua buruh.
"Pemda harus perhatikan betul perusahaan yang memenuhi standar operasional. Harusnya semua perusahaan memiliki layanan kesehatan karyawan. Pesangon buruh harus jelas sehingga kami pun kerja dengan konsentrasi tanpa beban pikiran harus memikirkan kejelasan jaminan hari tua sebagai buruh ditempat saya kerja," pungkas Pulipus.
Penulis: Iman Ceriawan Gulo
Editor: Kundori
